LAPORAN
PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN VERTEBRATA
“AMPHIBI”
LAPORAN
PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA
Classis Amphibia “Memahami Struktur Dasar Tubuh katak
sawah (Rana cancrivora)”
Senin, 2 Desember 2013
Diajukan untuk memenuhi tugas praktikum Mata kuliah
Zoologi Vertebrata yang diampu oleh Meutia Sandra ,Ssi,MSc
Disusun oleh:
Nama : Delma Sunita
NPM : 126510361
Prody : Pendidikan Biologi
Kelas : D Biologi
LABORATORIUM
PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Amphibi merupakan hewan dengan
kelembaban kulit yang tinggi tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air
maupun di darat. Amphibi mempunyai dua bentuk kehidupan yaitu di air dan di
darat, pada umumnya amphibi mempunyai siklus hidup awal diperairan dan siklus
kedua di daratan. Pada masa berudu amphibi hidup di perairan. Pada pase ini
berudu bergerak dengan ekor. Pada fase dewasa hidup didarat dan bernafas dengan
paru-paru dan fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Perubahan cara
bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan
menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaam menghilang.
Amphibi mempunyai kelopak mata dan kelenjar air mata yang berkembang dengan
baik. Pada mata terdapat membran nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata
dari debu, kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata.
Sistem syaraf mengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup. Otak
depan menjadi lebih besar dan hemisphaerium cerebri terbagi sempurna, pada
cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang. Pada fase dewasa mulai terbentuk
kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab/ perekat, walaupun demikian,
tidak semua amphibi melalui siklus hidup dari perairan kedaratan,misalnya
anggota plethodontidae, tetap tinggal di perairan dan tidak menjadi dewasa,
selama hidup tetap dalam fase berudubernafas dengan insang dan berkemabang biak
secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya di
daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali keair untuk berkembang biak, tetapi
ada juga yang hidup didarat selama hidupnya pada kelompok ini tidak terdapat
setadium larva dalam air.
B.
Tujuan
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah:
1. Agar dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh Rana
cancrivora (Katak sawah)
2. Agar dapat mengidentifikasi alat-alat visceral Rana
cancrivora (Katak sawah)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Anonimus (2011) Amphibi
merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi tidak tertutupi oleh rambut
dan mampu hidup di air maupun di darat. Amphibi mempunyai dua bentuk kehidupan
yaitu di air dan di darat, pada umumnya amphibi mempunyai siklus hidup awal
diperairan dan siklus kedua di daratan.
Menurut
Harminto (2001: 112) Pada masa berudu amphibi hidup di perairan. Pada fase
ini berudu bergerak dengan ekor. Pada fase dewasa hidup didarat dan bernafas
dengan paru-paru dan fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Perubahan
cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan
menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaam menghilang, pada
anura tidak di temukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam
liang dan bergerak dengan cara melompat.
Menurut Brotowidjoyo (1985:114) Ampibia
mempunyai ciri-ciri yaitu tubuh diselubungi kulit yang berlendir, merupakan
hewan berdarah dingin (poikiloterm), mempuyai jantung yang terdiri dari tiga
ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik, mempunyai dua pasang kaki dan pada
setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat diantara jari-jari kakinya
dan kakinya berfungsi untuk melompat dan berenang, matanya mempunyai selaput
tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam,
pernafasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat
pernafasannya berupa paru-paru dan kulit yang hidungnya mempunyai katup yang
mencegah air masuk kedalam rongga mulut ketika menyelam, dan berkembang biak dengan
cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan diluar tubuh induknya
atau pembuahan eksternal.
Warna katak
bermacam-macam dengan pola yang berlainan. Hal ini disebabkan karena adanya
pigmen dalam dermis, yaitu :
1.
Melanopora, berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan warna hitam atau coklat.
2.
Lipopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna merah kuning.
3. Gaunopora
berupa warna pigmen yang menyebabkan warna biru hijau
Reproduksi amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal.
Reproduksi amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal.
Tubuhnya
mempunyai sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi
bergabung menjadi satu dalam kloaka.
Amphibi
dibagi menjadi 3 ordo :
1.
Stegoephalia
Memiliki tulang
tengkorak dan tulang pipi. Kebanyakan sudah punah dan menjadi fosil. Stegoephalia
yang masih hidup sampai sekarang yaitu Ichtyopsis (bentuk seperti cacing tanpa
kaki)
2.
Caudata
Tubuhnya dapat
dibedakan antara kepala, leher dan ekor. Contohnya Cytobranchiadae (salamander
yang masih hidup di sungai); Hynobidae (salamander yang hidup di daratan Asia); Megalobratrachus maximus (salamander yang biasa
dimakan di Jepang)
3.
Tubuh terdiri atas kepala dan leher yang
menyatu. Sering tidak berleher, tidak berekor.
4.
Anggota gerak belakang (kaki belakang)
lebih besar dibandingkan dengan kaki depan. Contoh Rana
(katak), katak pohon (Polypedatidae), kintel (Microhylidae), katak besar
(Bufomarmus).
Katak menyebar luas mulai dari India,
Republik Rakyat Cina selatan, Indochina sampai ke Indonesia bagian barat. Di
Indonesia, dengan menumpang pergerakan manusia, hewan amfibi ini dengan cepat
menyebar (menginvasi) dari pulau ke pulau. Kini bangkong kolong juga telah
ditemui di Bali, Lombok, Sulawesi dan Papua barat.
Katak
sawah berukuran sedang, yang dewasa berperut gendut, berbintil-bintil kasar.
Bangkong jantan panjangnya (dari moncong ke anus)
55-80 mm, betina 65-85 mm. Di atas kepala terdapat gigir keras menonjol yang
bersambungan, mulai dari atas moncong; melewati atas, depan dan belakang mata;
hingga di atas timpanum (gendang telinga). Gigir ini biasanya berwarna
kehitaman. Sepasang kelenjar parotoid (kelenjar racun) yang besar panjang
terdapat di atas tengkuk.
Bagian
punggung bervariasi warnanya antara coklat abu-abu gelap, kekuningan,
kemerahan, sampai kehitaman. Ada pula yang dengan warna dasar kuning kecoklatan
atau hitam keabu-abuan. Terdapat bintil-bintil kasar di punggung dengan ujung
kehitaman.
Sisi
bawah tubuh putih keabu-abuan, berbintil-bintil agak kasar. Telapak tangan dan
kaki dengan warna hitam atau kehitaman; tanpa selaput renang, atau kaki dengan
selaput renang yang sangat pendek. Hewan jantan umumnya dengan dagu kusam
kemerahan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat Dan
Bahan Alat :
Alat : Bahan
:
Alat bedah
lengkap Katak
Sawah (Rana cancrivora)
Steroform Alkohol
70 %
Kertas
Label
Jarum
Pentul
Alat
Tulis
Jarum
Suntik
Kamera
Sarung
Tangan
Masker
dan Tissu
B. Cara
Kerja Acara
1.
Katak di bius dengan menggunakan eter atau cheloroform.
2.
Katak di terlentangkan pada pnggungnya, pada bagian medial, kulitnya di gunting
mulai dari ujujng posterior sampai ujung anterior, dan juga ke arah lateral
menuju anggota tubuh.
3.
Selama membuka kulit tersebut perhatikan bahwa kulit tidak seluruhnya menmpel
pada otot daging di bagian bawahnya, melainkan pada beberapa tempat saja,
sehingga membentuk ruang-ruang (kantung-kantung) diantara kulit dan otot daging
yang disebut sacci.
4.
Perhatian musculi dibagian ventral.
5.
Otot daging dibuka, dengan cara menggunting ( menyayat ) dibagian kiri dan
kanan linea alba ( digaris medial ) mulai dari ujung posterior sampai kebatas
caput ( kepala ). Pada waktu menyayat harus hati-hati karena tepat dibawah
linea alba terdapat vena abdominalis.
C.Pembahasan
Kingdom : Animalia
Sub-Filum : Chordata
Classis : Amphibia
Ordo : Anura
Sub-ordo : Phaneroglossa
Famili : Ranidae
Genus : Rana
Species : Rana cancrivora
Sub-Filum : Chordata
Classis : Amphibia
Ordo : Anura
Sub-ordo : Phaneroglossa
Famili : Ranidae
Genus : Rana
Species : Rana cancrivora
Kelas Amphibia umumnya hidup di dua tempat, yaitu darat dan air selama
metamorfosisnya. Sebagian besar Amphibia memiliki ciri-ciri khusus lainnya,
yaitu : - Berkulit licin tidak bersisik, - Menggunakan energi lingkungannya
untuk mengatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm, - Fertilisasi
secara eksternal di air tau tempat lembab, - Menghasilkan telur (bersifat
ovipar) yang tidak bercangkang. Tidak semua jenis Amphibia hidup di dua tempat
kehidupan.Beberapa jenis katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup
di air dan ada yang hanya di darat.Namun habitatnya secara keseluruhan dekat
dengan air dan tempat yang lembap seperti rawa dan hutan hujan tropis.Amphibia
terdiri dari tiga ordo, yaitu Anura, Urodela, dan Apoda.
Anura Anura memiliki ciri tidak berekor saat dewasa. Kaki belakangnya yang
lebih panjang daripada kaki depan digunakan untuk melompat. Lidahnya besar,
lengket, dan dapat dijulurkan untuk menangkap mangsanya. Bagi yang jantan
memiliki kantong udara di kerongkongannya yang dapat mengeluarkan suara untuk
menarik betina saat musim kawin. Contoh hewan ini adalah katak hijau (Rana
signata), katak pohon (Rachoporus sp.) dan kodok atau bangkong (Bufo sp).
Urodela Urodela merupakan kelompok amphibia yang memiliki ekor saat larva, muda
dan dewasa.Tubuhnya berbentuk silinder memanjang serta memiliki kaki depat yang
sama ukurannya dengan kaki belakang. Beberapa jenis ini hidup di air dan ada
yang di darat. Hewan yang tegolong kelompok ini adalah salamander. Apoda Apoda
yang disebut juga sesilian merupakan amphibia tak berkaki. Bentuk tubuhnya
seperti cacing tanah atau belut. Larva sesilian sangat menyerupai sesilian
dewasa.
Sesilian hidup terutama bersarang dalam lubang di tanah. Katak adalah, hewan
melata dengan makanan utama serangga-serangga kecil dengan ciri-ciri: • Tubuh
langsing • Kulit basah (lembab), tipis, dan halus • Kaki panjang, sehingga
dapat membuat lompatan yang jauh • Biasanya hidup di daerah basah atau berair •
Contoh katak: Rana esculenta, Rana tigrina. Katak ini banyak sekali hidup di
sawah-sawah daerah bersuhu tropis, hutan dan daerah-daerah gambut. Dan katak
ini mempunyai banyak sekali jenis-jenisnya yang memang terkadang warna dan
bentuknya amat lucu, sehingga banyak yang dijadikan sebagai koleksi. Family
Ranidae ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping.
Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk
membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil.
Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang seperti pada
Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian
maxillanya.
Sacral diapophysis gilig (Berry, P.Y. 1975). Katak adalah bilateral simetris,
dengan bagian sisi kiri dan kanan equal. Bagian tengah disebut medial,
samping/lateral, badan muka depan adalah ujung anterior, bagian belakang
disebut ujung posterior, bagian punggung atau dorsal, sedang bagian muka
ventral. Bagian badan terdiri atas kepala/ caput, kerongkongan/ cervik, dada/
thorax atau pectoral, perut atau abdomen, pantat pelvis serta bagian kaudal
pendek. Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan,
meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. salah satu binatang
amphibi adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada katak meliputi:
a. Rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk
memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa,
b. Esofagus; berupa saluran pendek,
c. Ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila
terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
tempat masuknya esofagusdanlubangkeluarmenujuusus,
d. Intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus
dan usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum
jelas batas-batasnya.
e. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata,
dan
f. Kloaka: merupakan muara bersama antara saluran
pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine.
g. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati
dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang
terbagi lagi menjadi dua lobulus.
h. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan
dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan,
melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duadenum).
i. Pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon
yang bermuara pada duodenum.
BAB IV HASIL
PENGAMATAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilaksanakan, penulis mendapatkan data hasil pengamatan
dari bedah katak sawah. Adapun hasil pengamatan ini ditulis dengan bentuk
deskripsi seperti brikut ini :
Morfologi Katak Sawah Anatomi Katak Sawah
Morfologi Katak Sawah Anatomi Katak Sawah
BAB V
KESIMPULAN
Katak
mempunyai sepasang alat gerak yang digunakan untuk berenang, berjalan dan
meompat. Extremitas anterior lebih pendek . terdiri atas empat jari. Sedangkan
pada extremitas psterior lebih panjang dan besar. Terdiri atas lima buah jari.
Juga terdapat membran renang yang berfungsi untuk membantu berenang di dalam
air.
Sistem
siekulasi pada katak berbeda dengan pisces karena cor pada katak sudah terbagi
menjadi 3 ruangan, yaitu 2 atrium dan 1 ventrkel. Sistem respiras pada katak
dewasa bernapas dengan menggunkan paru-paru dan kulit, sedangkan pada saat
masih dalam bentuk kecebong menggunakan insang.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimous. 2011. Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup.
(onlie) http: //www. Edukasi. Net. diakses pada hari selasa tanggal 1 November
2011, pukul 13.00.
Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata.
Yogyakarta : Fakultas MIPA Universitas Negri
Yogyakarta.
Syamsuri, Iskandar.2004. Biologi
2A untuk SMA kelas XI semester 1.Jakarta; Erlangga
Harminto,
Sundowo, Dkk. 2001. Biologi Umum. Jakarta. Universitas Terbuka Radio,Poetra.1985.
Zoology . Jakarta :Erlangga .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar