Belajar itu tidak mengenal usia

Belajar itu tidak mengenal usia
Belajar itu tidak mengenal usia

Sabtu, 14 Desember 2013

Analisa jurnal biosintesis,sekresi dan mekanisme kerja hormon




Analisis Jurnal Biosintesis,Sekresi dan Mekanisme Kerja Hormon



DI SUSUN OLEH:
  Nama : Delma Sunita
   Kelas : 3D biologi


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

T.A 2013 / 2014




KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat limpahan rahmat dan karunianya sehingga penyusunan dan penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tak lupa kami mengucapakan banyak terima kasih kepada dosen pengajar dan teman-teman yang telah banyak membantu proses penyelesaian makalah ini akan memberi manfaat bagi kita semua. Makalah ini kami susun dengan mengumpulkan data dan pendapat-pendapat di antara anggota kami .
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dari teman-teman demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                        Pekanbaru,  13 Desember 2013

                                                                                   Penyusun

Delma Sunita (126510361)








DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................       i
DAFTAR ISI...............................................................................................     ii
PENDAHULUAN......................................................................................      1
1.1              Latar belakang.......................................................      1
1.2              Rumusan masalah..................................................      1
1.3              Tujuan....................................................................      1
PEMBAHASAN.........................................................................................      2
                        2.1       Hormon Peptida.......................................................      2
                        2.2       Hormon Tiroid.........................................................      3
                        2.3       Hormon Steroid.......................................................      4
                        2.4       Hormon Katekolamin...............................................     7
                        2.5       Hormon Androgen dan estrogen.............................      7
                        2.6       Transfor Hormon ....................................................     7
                        2.7       Metabolisme Dan eliminasi hormone......................     7
                        2.8       Mekanisme Kerja Hormon .....................................     8
                        2.5       Hubungan antara Respon dan Pengikatan Reseptor
                                    Hormon....................................................................      8      
PENUTUP...................................................................................................      9
3.1       Manfaat.....................................................................     9
3.2       Saran..........................................................................    9
DAFTAR PUSTAKA………………………..………………....….............   10




PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Dalam tubuh manusia untuk menjalani proses pertumbuhan dan perkembangan tidak lepas dari unsur – unsur penting seperti Hormon.dan hormone tersebut di turunkan dari protein, begitu juga deengan hormon steroid yang di turunkan dari kolesterol, dan hormon tiroid serta katekolamin yaitu di turunkan dari asam amino.
 Dan hormon - hormon ini  akan melakukan suatu proses kerjasama dengan sistem saraf pusat yang berfungsi sebagai pengatur dalam berbagai kejadian dan metabolisme yang ada di dalam tubuh. Jika suatu hormon sudah berinteraksi dengan reseptor di dalam atau pada sel-sel target, maka akan terjadi proses komunikasi intraseluler dimulai.

1.2 Rumusan masalah
o   Bagai Mana proses sintesis,sekresi dan mekanisme kerja Hormon!

1.3 Tujuan
o   Memahami jenis – jenis Hormon Pada manusia
o   Memahami proses sintesis,sekresi dan mekanisme kerja hormon.













PEMBAHASAN

BIOSINTESIS,SEKRESI DAN MEKANISME KERJA HORMON

2.1 Hormon Peptida
Hormon peptide ini merupakan suatu protein yang memiliki beragam ukuranya. Pada hormon  peptide ini Protein yang sudah di disintesis disisipkan ke dalam vesikel untuk proses sekresi, dan dapat diproses melalui proteolisis atau modifikasi lain. Pelipatan ditentukan oleh rangkaian primer protein maupun oleh protein tambahan.
Dalam proses sekresi, protein akan disisipkan ke dalam retikulum endoplasmik, hingga mencapai vesikel sekretorik. Setelah proses transpor protein kedalam retikulum endoplasmik, protein akan bergerak melalui suatu seri kompartemen khusus, dan dimodifikasi sebelum dilepaskan. Vesikel bergerak ke Aparatus Golgi. Vesikel ini ditutupi oleh suatu lapisan protein untuk berikatan dengan membran aparatus Golgi. Vesikel ini kemudian berdifusi yang memerlukan hidrolisis ATP dan protein lain, termasuk protein pengikat GTP (dan hidrolisis GTF).
Pada akhirnya vesikel ke luar dari jaringan trans-Golgi dan diangkut ke permukaan sel,  membran untuk menyampaikan isinya ke luar sel. Gerakan dari vesikel-vesikel ke permukaan terjadi sepanjang jalur mikrotubulus
Setelah sampai ke mikro tubulus Hormon-hormon dilepaskan dari sel sebagai respons terhadap rangsangan. Sebagian besar sel-sel endokrin (hipofisis, paratiroid, pankreas) menggunakan lintasan sekretorik yang diatur; dengan demikian mereka menyimpan hormon peptida dalam granula sekretorik, dan akan melepaskannya sebagai respons terhadap rangsangan. Dengan menyimpan produk ini, sel sekretorik mampu untuk melepaskannya dalam periode yang pendek dengan kecepatan melebihi kemampuan sintesis sel.
Hal ini merupakan masalah pada pankreas, kelenjar paratiroid, dan kelenjar hipofisis. Namun, hati, yang melepaskan angiotensin, dan plasenta, yang melepaskan CG dan laktogen plasenta (korionik somatomamatropin), hanya menggunakan lintasan tetap. Berbagai hormon juga dapat diproses pada tempat yang berbeda. Sebagian besar protein diproses dalam granula sekretorik padat dari lintasan sekresi yang diatur. Pembelahan dari proinsulin menjadi insulin, prorenin menjadi renin, dan POMC menjadi peptidanya merupakan contoh-contohnya. Dalam susunan saraf pusat, beberapa peptida (contohnya, TRH) diproses dalam perikarya neuronal, sementara yang lain diproses dalam akson dan terminal (prekursor GnRH).
Jika kandungan granula sekretorik dilepaskan sebagai respons terhadap suatu stimulus, maka membrana granula akan berdifusi dengan membran sel, kandungan dari granula kemudian dilepaskan melalui eksositosis. Ca2+ yang akan membantu proses tersebut. polipeptida dan katekolamin merangsang influks Ca2+ ke dalam sitoplasma melalui saluran Ca2+ spesifik. Hal ini memicu fusi dari vesikel sekretorik dengan membran dan pelepasan dari hormon yang disimpan.
Dengan demikian, aktivator dari saluran Ca2+ dan fosfolipase C akan meningkatkan sekresi. Dalam sel B pankreas, kadar glukosa yang tinggi meningkatkan kadar ATP intraselular yang pada gilirannya menghambat efluks K+ melalui saluran membran, menimbulkan depolarisasi membran dan pembukaan dari saluran Ca2+. Peningkatan Ca2+ kemudian membuka saluran K+, menimbulkan repolarisasi membran dan dengan demikian mengakhiri rangsangan sekresi.

2.2 Hormon Tiroid
Hormon tiroid banyak mer beda dengan hormone peptide karna hormone tiroid hanya disintesis dalam kelenjar tiroid, walaupun sekitar 70% dari hormon steroid aktif yang utama, dihasilkan dalam jaringan perifer melalui deiodinasi dari tiroksin. Sel-sel kelenjar tiroid mengkonsentrasikan iodium untuk sintesis hormon tiroid melalui transpor aktif.
Sedangkan Sel kelenjar tiroid tersebut tersusun dalam folikel-folikel yang mengelilingi bahan koloidal, dan menghasilkan suatu glikoprotein yang besar, tiroglobulin. Iodium dioksidasi dengan cepat dan disatukan dengan cincin aromatik tirosin pada tiroglobulin (organifikasi). Residu tirosin kemudian dirangkai bersama untuk menghasilkan tironin.Tiroglobulin akan dilepaskan bersama dengan tironin yang melekat padanya ke dalam folikel, dan bertindak sebagai suatu cadangan bagi hormon. Hormon tiroid dibentuk oleh ambilan balik dari tiroglobulin melalui endositosis dan   5tiroglobulin melalui epencernaan proteolitik oleh hidrolase lisosoma dan peroksidase tiroid, menghasilkan berbagai tironin. kemungkinan melalui  suatu mekanisme lisosoma dan peroksidase tiroid, menghasilkan berbagai tironin. Dalam keadaannormal, kelenjar melepaskan T4 
dan T
3
dalam rasio sekitar 10:1, kemungkinanmelalui suatranspor aktif.untuk lebih memahami mari kita amati gambar di bawah ini.



Gambar 1. Rute melalui sel untuk protein yang disekresikan. Yang diperlihatkan adalah gambaran skematis, berbagai kompartemen dan konstituen selular, dan panah menunjukkan berbagai lintasan.


2.3 Hormon Steroid
Berbeda halnya Hormon steroid dengan hormon – hormon yang lain hormon steroid dihasilkan oleh adro
(1,2,3)
Steroid
Hormon steroid dihasilkan adrenal, ovarium, testis, plasenta, dan pada tingkat tertentu di jaringan perifer. Steroid berasal dari kolesterol yang dihasilkan melalui proses sintesis tingkat tertentu di jaringan perifer . Steroid berasal dari kolesterol yang dihasilkanmelalui sintesreseptor LDL. Terdapat sejumlah cadangaJika kelenjar penghasil sdogenik. Jika keteroid dirangsang, kolesterol akan dibebaskan melalui stimulasi dan melalui stimulasi dan esterase kolesterol, dan sejumlah kolesterol tambahan dihasilkan melalui stimulasi sdihasilkan melalui stimulasi sintesis kolesterol oleh kelenjar. Namun, dengan berjalannya waktu, ambilan kolesterol yang ditingkatkan merupakan mekanisme yang utama untuk meningkatkan berjalannya waktu, ambilan kolesterol yang ditingkatkan merupakan mekanismeyang utama untuk meningkatkan steroidogenesis.
Partikel LDL yang diinternalisasidapatmemberikan kolesterol untuk sintesis steroid atau penyisipan ke dalam membran sel.Di samping itu, kolesterol yang dilepaskan dari partikel menghambat umpan balik sistesis kolesterol. Dengan demikian, reseptor IDL, secara tepat, bukan reseptor tetapiLDL yang mengambil protein.Molekul reseptor dan non-reseptor pengikat hormon biasanya dibedakanmelalui sifat-sifat pengikatannya serta kemampuan untuk memperantarai responpascareseptor. Reseptor akan mampu untuk mentransfer responsivitas hormon denganeksperimen transfer gen.
Langkah yang akan membatasi kecepatan dalam produksi hormon steroid ini adalah pembelahan dari kolesterol untuk membentuk pregnenolon yang melalui kerja dari suatu enzim pembelah sisi kolesterol P450 sitokrom (P450scc) yang terletak pada membrana mitokondrial bagian dalam. Enzim ini menggunakan suatu flavoprotein, suatu protein sulfur besi NADPH dan oksigen.
Kemudian pregnenolon bergerak 6Kemudian pregnenolon bergerak ke luar dari mitokondria ke retikulum endoplasmik, yang akan mengalami endoplasmik, yang akan mengalami serangkaian modifikasi. Gerakan prekursoseperti ini antara mitokondria dan retikulum endoplasmik dapat dipermudah olehprotein karier sterol atau gerakan pada permukaan membrana.Dalam zona fasikulata adrenokor seperti ini antara mitokondria dan retikulum endoplasmik dapat dipermudah oleh protein karier sterol atau gerakan pada permukaan membranya.
Dalam zona fasikulata adrenokortikal dan zona retikularis, pregnenolon secara berurutan diubah menjadi 17 α-OH-pregnenolone (oleh sitokrom P450c17), 17P-OH-progesteron (oleh kompleks enzim 3β-hidroksisteroid dehidrogenase-Δ4,5-isomerase, yang mengubah ikatan ganda 5,0 menjadi -4,5-), dan 11-deoksikortisol (oleh sitokrom P450c21). Produksi 17α-OH-pregnerolon dari pregnenolon disebut sebagai lintasan Δ5 karena ikatan ganda -5,6 dilestarikan. Kemudian 11-deoksikertisal mengalir kembali ke dalam mitokondria di mana kertisol, produk akhir yang aktif, dibentuk melaiui 11-β-hidroksilasi melalui kerja sitokrom P-150c11. Enzim ini tidak ditemukan dalam gonad, yang tidak menghasilkan kortisol atau aldosteron.
Glomerulosa adrenal menghasilkan progesteron dari pregnenolon meIalui kerja dari 3β-hidroksisteroid dehidrogenase Δ4,5 isomerase . Hal ini disebut lintasan Δ4. Granulosa tidak memiliki sitokrom P450c17 dan secara unik mengandung suatu P450c 11AS (oksidase metil kartikosteron I).

Gambar 2. Lintasan sintesis kelas-kelas utama hormon steroid. Kolesterol diturunkan dari asetat dengan sintesis dari partikel lipoprotein.



2.4 Hormon Katekolamin
            Kateko lamin disintesis dari jaringan saraf medulla adrenal,kelenjar ini merupakan sumber utama dari api nefrin dalam sirkulasi.
Katekolamin di sintesis dari tirosin dan kemudian di simpan dalam granula yang analog dengan granula yang mensekresikan hormone polipeptida.

2.5 Hormon Androgen dan estrogen
Untuk proses produksi Hormon androgen dan estrogen , Pada rantai samping akan berposisi pada posisi 17 dari 17β-OH-pregnenolon atau 17α-OH-kemudian progesteron diangkat oleh aktivitas C17,20-liase (terkandung dalam sitokrom P45Oc17) untuk masing-masing menghasilkan dehidroepiandrosteron (DHEA) dan androstenedion. Produksi DHEA merupakan lintasan utama dalam adrenal maupun gonad dan melebihi produksi dari androstenedion. Langkah selanjutnya, yang menimbulkan produksi dari estrogen estradiol utama dan androgen testosteron, terjadi di dalam gonad tetapi hanya dalam jumlah yang kecil di adrena.

2.6 Transfor Hormon
            Hormon Steroid
                        Semua hormone steroid berikatan dengan protein plasma hingga tingkat tertentu pengikatan berafinitas tinggi dengan globulin spesifik dan secara relative berafinitas rendah dan ikatan nonspesifik dengan protein seperti albumin
            Hormon Tiroid
                        Hormon tiroid terikat dengan protein plasma sedemikian rupa sehingga 0.04 % terikat oleh globulin pengikat glikoprotein hormone tiroid TBG.

2.7 Metabolisme Dan eliminasi hormone
            Hormon Peptida
                        Mekanisme utama dari degradasi hormone adalah pengikat oleh reseptor permukaan sel hormone atau melalui tempat pengikatan hormone permukaan sel non reseptor selanjutnya dengan degradasi enzim.
            Hormon steroid dan vitamin D
                        Hormon steroid hidrofobik dan vitamin Ddi filter oleh ginjal dan diabsrobsi contohnya sekitar 1% dari kortisol yang di hasilkan setiap hari berakhir dalam urin.

2.8 Mekanisme Kerja Hormon
            Reseptor hormone
                        Hormon bekerja melalui pengikatan dengan reseptor spesifik pengikatan dari hormone ke reseptor pada umumnya memicu suatu perubahan penyesuaian pada reseptor sehingga menyampaikan informasi kepada unsure spesifik lain dari sel

2.9 Hubungan antara Respon dan Pengikatan Reseptor Hormon
Pengertian akan hubungan antara pengikatan hormon-reseptor dan responsselanjutnya yang ditimbulkan oleh hormon kadang-kadang membantu dalam mempertimbangkan terapi hormon dan keadaan klinik. Pertimbangan seperti ini akan memungkinkan klinisi untuk menghargai secara lebih baik makna dari pengukuran hormon dan pemberian farmakologis dari hormon.Reseptor inti ditemukan dalam jumlah yang kecil-beberapa ribu per sel-dan biasanya membatasi besarnya respons hormon.
Hal ini berarti bahwa jika terdapat lebih banyak reseptor, respons hormon pada konsentrasi hormon yang menjenuhkan reseptor akan lebih besar. Penjenuhan relatif dari reseptor sejajar dengan respon hormon . Sebaliknya, reseptor permukaan sel seringkali bukan tidak terbatas, sehingga penjenuhan dari hanya suatu fraksi reseptor menghasilkan suatu respons hormonyang maksimal.
Pada reseptor sel permukaan, dihasilkannya messenger kedua dan kemampuandari setiap reseptor untuk berinteraksi dengan lebih dari satu molekul efektormemberikan suatu amplifikasi dari respons. Contohnya, setiap kompleks hormon-reseptor dapat mengaktivasi beberapa molekul protein G yang mengatur adenilil dan setiap molekul enzim dapat menghasilkan beberapa molekul cAMP yang dihasilkan secara berlebihan, sedemikian rupa sehingga langkah berikutnya dari respon hormon,cAMP - dependent protein kinase A, dapat menjadi terbatas.

PENUTUP

3.1 Manfaat
        Saya sebagai penyusun merasakan manfaat yg besar dalam penyusunan analisis jurnal ini,karna dengan melakukan analisis jurnal ini kita bias lebih memahami lebih dalam mengenai hormon.

3.2 Saran
Dalam penyusunan laporan ini tentunya banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi maupun tulisanya, saya sebagai penyusun mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun, supaya bisa lebih baik di hari yang akan datang.


suatu enzim pembelah sisi kolesterolP450 sitokrom (P450scc) yang terletak padamembrana mitokondrial bagian dalam. Enzim ini menggunakan suatu flavoprotein, suatu protein sulfur besi; NADPH; dan oksigen. Kolesterol dihidroksilasi padaC22 dan kemudian pada CZp pregnenolon ditambah isokapraldehid. Aktivitas langkah ini diatur oleh rangsangtropik utama (ACTH, FSH, LH, CG) pada seluruh jaringan steroidogeni 
mempunyai konsentrasi reseptor LDL yang tinggi yang akan lebih meningkat olehrangsangan steroidogen gian besardisebabkan oleh habisnya kolesterol intraselular Penurunan ini juga meningkatkansintessteroid selel produksi basal
(1,2,4)
Langkah yang membatasi kecepatan dalam produksi hormon stero






DAFTAR PUSTAKA
Ruswana anwar : jurnal Biosintesis,sekresi dan mekanisme kerja      hormon , Fakultas Kedokteran UNPAD, Bandung ; 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar